Komunitas Belajar “PATBHE” Berbagi Praktik Baik: Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik

Kembalinya pendidikan ke marwah yang sebenarnya, Kurikulum Merdeka berusaha memberikan kemerdekaan kepada siswa  dan guru untuk memilih model dan metode pembelajaran yang sesuai. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat, didukung dan dikuatkan dengan terselenggaranya Komunitas Belajar Patbhe, Berbagi Praktik Baik melalui tema Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang AVA SMA Negeri 4 Yogyakarta, pada hari Jumat, 15 November 2024 dengan pemateri Ibu Salama Nur Majid, S.Pd. dan dipandu oleh Ibu Sofi Andri Yani, S.Pd. selaku moderator.

 

Kegiatan Praktik Baik ini tentunya dihadiri oleh seluruh guru SMA N 4 Yogyakarta di setiap mata pelajaran dengan diawali dengan pembuka dan doa, mendengarkan paparan materi/kegiatan inti, sesi diskusi, dan diakhiri dengan kesimpulan dan penutup.

Ibu Salama, selaku pemateri memberikan banyak pengetahuan terkait dengan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Beliau mengatakan, di era industry 4.0 ini, cara belajar siswa, cara mengajar guru, dan cara mengelola pembelajaran mengalami perubahan. Pembelajaran dituntut lebih terbuka, lebih fleksibel, dan tidak alergi terhadap penggunaan teknologi. Melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, siswa dapat aktif dalam  pembelajaran  dan merumuskan sendiri materinya, mengembangkan  kememampuan berpikir kritis dan sosial Siswa dapat memahami relevansi materi  dengan kehidupan sehari-hari, menggali gaya belajar yang sesuai dengan diri mereka sendiri dan siswa dapat memperluas  pengetahuan dan wawasan.

Lebih lanjut lagi, pemateri juga menyampaikan beberapa tips implementasi metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, diantaranya: (1) Diskusi Kelompok (Small Group Discussion), (2) Bermain Peran  (Role-Play ), (3) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), (3) Pembelajaran Kolaboratif (Collaboratif Learning), (4) Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), (5) Pembelajaran Inquiri.

Setelah pemateri memaparkan materi, terdapat sesi diskusi berupa tanya jawab terkait dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Bapak Supriyanto, selaku guru Pendidikan Agama Budha, memberikan pertanyaan terkait dengan kelemahan penggunaan metode-metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik jika diterapkan dalam kelas. Kemudian dari pertanyaan tersebut, disampaikan oleh pemateri bahwa kekurangan penggunaan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa tentunya menggunakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan masalah dan menjalankan seluruh sintak dalam satu kali waktu.

Setelah sesi diskusi selesai, kegiatan Kombel ini ditutup dengan pembacaan kesimpulan dan harapan oleh moderator yang menyampaikan bahwa, anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan langkah untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan.